Kamis, 06 Oktober 2011

TANPA JUDUL

Aku mendapat bunga hari ini, meski hari ini bukan hari istimewa dan bukan hari ulang tahunku. Semalam untuk pertama kalinya kami bertengkar dan dia melontarkan kata-kata menyakitkan. Aku tahu ia menyesali perbuatannya. Karena hari ini ia mengirimi aku bunga.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Aku mendapat bunga lagi hari ini. Ini bukan hari ulang tahun perkawinan kami atau hari istimewa kami. Semalam ia menghempaskan aku ke dinding dan mulai mencekikku. Aku bangun dengan memar dan rasa sakit disekujur tubuhku. Aku tahu ia menyesali perbuatannya karena ia mengirim bunga padaku hari ini.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Aku kembali mendapat bunga hari ini, padahal hari ini bukanlah hari ibu atau hari istimewa lainnya. Semalam ia memukul aku lagi, lebih keras dibanding waktu-waktu lalu. Aku takut padanya tapi aku takut meninggalkannya. Aku tidak mungkin menyakiti anak-anak kami. Namun aku tahu ia menyesali perbuatannya semalam, karena hari ini ia kembali mengirimi aku bunga.
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Ada bunga untukku hari ini. Hari ini adalah hari istimewa: Inilah hari pemakamanku. Ia menganiayaku sampai mati tadi malam. Kalau saja aku punya cukup keberanian dan kekuatan untuk meninggalkannya, aku tidak akan mendapat bunga lagi hari ini..



KADANG WANITA TERLALU LEMAH DAN MENERIMA SAJA UNTUK DISAKITI OLEH PRIA YANG DICINTAINYA.
STOP!! KEKERASAN TERHADAP WANITA.


NB:

Tulisan ini aku dapatkan dari suamiku tercinta yang didapatkannya via BBM dari seorang rekannya.. lucu, awal membacanya.. tapi lama-lama aku pikir aku tertarik untuk mengetiknya kembali melalui blogku ini, berguna atau tidak tapi aku sangat tertarik untuk menerbitkannya dsini...

Senin, 13 Juni 2011

UNTUK JUNI INI

Juniku berinai
Awal langkah kubela hingga usai
Aku nestapa dalam dunia fana dan terbungkam dalam labirin kehidupan
Terseok kususuri rel waktu
Entah berujung bahagia atau sengsara
Nyatanya ada keluh diujung waktu
Dan bibirpun membungkus syair-syair do’a di tepi malam.


Resonegaran, Juni 2011

NB:
Dari sahabatku dan kembali kupersembahkan teruntuk dosenku YANG BAIK HATI.

Kamis, 02 Juni 2011

'Tak Bermakna dan Bukan Apa-Apa'

Aku nikmati lagi perjalanan seorang diri
Suasana bulan ini demikian mengancam
Namun aku tak merasa takut atau ngeri
…Dan aku tak ingin berhenti
Bahkan jika yang paling berharga dari masa lalu tiba-tiba muncul dihadapanku
Aku tak ingin berlari
Bahkan jika yang paling tajam dari harapan menguntitku dengan langkah yang mengganggu
Aku hanya ingin berjalan seorang diri
Tanpa memungut apapun dari tiap langkah yang kutinggalkan
Aku hanya ingin merapatkan syal
Dari nafsu perasaan yang dihembuskan angin malam
Dan melangkah pelan-pelan
Menuju rumah bagai kegembiraan yang tegas dan pahit
Sebab aku tahu…
AKU AKAN SELALU MENULISKAN SESUATU YANG BUKAN DEMI ATAU APA-APA LAGI..



Resonegaran, Juni 2011



NB:
Mengingat seorang sahabat atas puisi2nya yang begitu menggigit,
Bravo!! tetap kuabadikan persahabatan kami dalam satu kenangan pasti..
semoga dia dan keluarganya selalu dalam lindungan Allah SWT, Amin.

Selasa, 10 Mei 2011

JOGJA SIANG

MENCOBA MENGUMPULKAN REMAH-REMAH KETEGARAN
BERHARAP ESOK LEBIH BAIK DARI HARI INI
...HINGGA TIBA PADA SATU KATA "AMIN"


Resonegaran, Mei 2011

Senin, 09 Mei 2011

"TAK SUDAH-SUDAH"

Ungkapan dengan beribu makna, bagiku.
Hanya aku.. manusia biasa yang menjalaninya dalam ketidaksudahan.
Ah, tak sudah-sudah!! kataku.
Oh si Penguasa.. kapan kau akan menyadari bagaimana aku menjalani ketidaksudahan ini?! tolonglah ketidaksudahan ini agar tak menjadi tak sudah-sudah, karena sejujurnya aku hanya manusia biasa yang punya rasa letih dengan ketidaksudahan ini.
Oh si Penguasa.. sudahi ketidaksudahan ini, karena sesungguhnya kesudahan dari ketidaksudahan ini mutlak milikmu.



Resonegaran, Mei 2011

Kamis, 06 Januari 2011

MARI, KEMBALI PADA ALLAH

Banyak yang terjadi, banyak kejadian mungkin yang tak teringinkan berlangsung akibat kesalahan ucapan (awalnya), dalam diriku (khususnya) yang disesalipun akan menjadi sia-sia..., aku-dia-kamu-mereka... ah kadang tak pernah sejalan-beriringan-sealiran.
Begitulah, segala kemalangan ada pada kata-kata, kita semua memiliki sebuah dunia dalam diri kita, masing-masing dengan perangkatnya sendiri-sendiri. Tetapi bagaimana kita bisa mengerti satu sama lain? Jika dalam kata-kataku kuletakkan arti dan nilai yang kuanut dalam diriku, orang lain akan mengisi kata-katanya dengan isi dari dunianya! Kita fikir kita saling memahami, tetapi sesungguhnya tidak!
Aku memberikan satu tawaran, mutlak! Untuk kita bersama.. MARI KEMBALI PADA ALLAH!

AlHikam
TANAWWA’AT AJNAASUL A’MAALI LITANAWWU’I WAARIDAATIL AHWAALI—JENIS AMAL BERAGAM KARENA KONDISI SPIRITUAL YANG DIA BERIKAN JUGA BERAGAM

KITA TIDAK bisa mengingkari kenyataan bahwa apa yang terungkap dalam kata, sikap dan perbuatan kita adalah cerminan dari keadaan hati kita. Ini berkaitan dengan asupan ruhani yang kita terima. Asupan itu berkaitan dengan keluasan dan kesempitan hati kita dalam membangun kedekatan denganNya. Ada saat kita tiba-tiba menjadi sangat bijak dan ramah, ada saat kita bersikap sangat dingin, dan tak sedikit saat kita juga meledak-ledak. Untuk semua kondisi ini, mari bersikap tulus agar kita bisa melewatinya dengan mulus. Mari bersikap wajar dan sekali lagi.. MARI KEMBALI PADA ALLAH!
KITA SANGAT membutuhkan saat untuk “menarik diri” dari hingar-bingar kehidupan. Menemukan suasana tenang untuk memperbarui diri. Memikirkan dengan sungguh-sungguh tindakan untuk meluruskan, meneguhkan, dan menyeimbangkan setiap unsur kelemahan, kekurangan, aib dan sifat buruk lainnya yag melekat dalam diri. Ini adalah medan spiritual yang didalamnya kita dituntut untuk mampu memenangkan peperangan dengan diri sendiri. Menjadikan hati “sepi” dari kesia-siaan dan membuat nafsu “sendirian” dalam permainannya. Setelah itu, barulah kita kembali meneruskan perjalanan hidup dengan kesadaran penuh. Yakinlah, saat hening hati akan menjadi bening. Sungguh, MARI KEMBALI PADA ALLAH!

Rabu, 05 Januari 2011

CAHAYA

Sering terdengar “lagi-lagi saya merasa bingung, berputar-putar dalam kebingungan yang membingungkan… kenapa begini? Kenapa begitu? Andaikan begini? Andai saja begitu?” Ah, tidak bersyukur-bersyukurnya kita ini. “saya menyesal-andai saya tidak begini-kenapa saya tidak seperti itu-kenapa tidak seperti dia-kenapa tidak seperti si anu-harusnya seperti si fulan donk!.. kenapa selalu apes-kenapa selalu sial-kenapa-kenapa-dan kenapa?”, semuanya membuat tidak bersemangat!
Ini tahun baru (Masehi), apakah kita akan terus mempertahankan masa-masa kritis kita? masa-masa kritisnya keterpurukan kita? Kelemahan kita? Ketidakbaikan kita? Atau segala yang kurang-kurang dari kita, tentang kita? Apakah kita akan terus mengeluh, meratapi dan menyesali atas hidup dan kehidupan yang sudah tercatatkan untuk kita? Atau apakah kita akan terus melanjutkan kesalahan-kesalahan kita dimasa lalu?
…Memasuki tahun baru masehi sebisa-bisa mungkin, sedapat-dapat mungkin semua problem yang menggerogoti jiwa kita---mari kita berupaya untuk menghilangkan-menghapus jejak atau setidaknya meminimalisir karena pada dasarnya apa yang terjadi dalam hidup kita, Allah sudah mengatur dengan begitu cantiknya-dengan begitu indahnya. MARI BANGKIT!! Mungkin benar apa yang terpikir selama ini, praktek lebih tidak mudah tapi setidaknya kita berupaya dan sama-sama saling mengingatkan kelupaan kita, sama-sama saling membagi beban kita dan sama-sama saling menyokong ketidakberdayaan kita agar tidak terus berada dalam ketidakberdayaan--agar kita menjadi berdaya. SEDIH, kata-kata yang paling sering saya dengan akhir-akhir ini, lewat pembicaraan, status dalam facebook, twitter, dan akun-akun lainnya yang terkait, tidak hanya dari mereka, sayapun sering merasa.

Al-Hikam,
JANGAN TERUS bersedih bila hidupmu terasa pedih! Ini perputaran kehidupan yang wajar. Pergeseran keadaan yang lumrah. Dan, dalam setiap perputaran waktu yang dijalankanNya selalu ada makna dan pesan yang selalu bisa kita ungkap. Kesempitan dan penderitaan kadang justru membuat kita makin dekat denganNya. Kitapun jadi sering datang kepadaNya untuk mencurahkan segala keluh kesah. Bukankah hal-hal besar seringkali diperoleh justru saat kita mengalami kesulitan? Bukankah perubahan juga kadang sering muncul dari situasi penuh tekanan? Para penempuh jalan menujuNya mendapatkan banyak pencerahan bathin dari penderitaan yang mereka lalui. Selalu ada manfaat dari situasi apapun yang kita alami. Masihkan engkau meragukanNya? Sungguh, kelapangan dan kesempitan hanyalah caraNya mengujimu agar menjadi hambaNya yang layak memperoleh penghargaanNya.
BOLEH JADI ALLAH MEMBERI FAEDAH PADA SAAT "MALAM" KESEMPITAN YANG TIDAK KAU DAPATKAN PADA SAAT "SIANG" KELAPANGAN. "KALIAN TIDAK MENGETAHUI MANA YANG LEBIH BERMANFAAT BAGI KALIAN" (Q.4:11).

ILHAM
SELAMAT TINGGAL MASA LALU KELABU, selamat tinggal masa lalu yang kelam. Mari semuanya kita remove-kita delete-kita tumpahkan ke recycle bin dan jangan pernah menoleh kembali ataupun memungut apapun darinya (yang kelam), replace dengan berjuta-juta kebaikan agar hidup kita selalu dalam Ridho-Nya.

Al-Hikam,
MAA FAATA MIN 'UMRIKA LAA 'IWADHA LAHU WA MAA HASHOLA LAKA MINHU LAA QIYMATALAHU—USIAMU YANG BERLALU TIDAK DAPAT DIGANTIKAN DAN APA YANG ENGKAU RAIH DARINYA TIDAK TERNILAI HARGANYA.

JANGAN TERLALU memikirkan masa lalu, sebab engkau bisa sedih dan malu. Percayalah bahwa masa lalu akan membuatmu menghargai waktu bila engkau menjadikannya pelajaran terbaik bagi dirimu. Jangan sesali apapun yang sudah berlalu, jangan biarkan engkau menangisinya dengan pilu. Yang harus engkau sadari adalah bagaimana sekarang engkau memperlakukan diri. Apakah engkau sudah benar melewati setiap saatmu di kehidupanmu sekarang? Karena itu, isilah waktumu dengan istiqomahnya ibadah, sadari kekuranganmu dengan muhasabah, lalu perbaikilah dengan taubah. Maka biarkan saja masa lalumu jadi musibah, yang penting sekarang engkau menjadi pribadi yang berubah. Berjalanlah menujuNya dengan tekun dan tabah.

Saudara-saudariku, marilah kita berupaya dengan sekuatnya agar kita selalu menjadi lebih baik dari sebelumnya, dari hari-hari sebelumnya, minggu sebelumnya, bulan, bahkan tahun-tahun sebelumnya. Percayalah, Allah bersama kita. Bismillah... semoga dimudahkan, dilancarkan, dan diperjalankan. Amiin. Untuk saudara saudariku… TETAP SEMANGAT! Sekali lagi.. tetap yakini bahwa Allah bersama kita. S.E.M.A.N.G.A.T!!
SUGENG RAWUH...