Segala puji bagi Allah yang dengan nikmatNya semua yang baik itu menjadi sempurna.
Kullu Nafsin Dza iqatil Maut, Inna Lillahi Wainna Ilaihi Rojiun..
Begitu dekat kematian dengan kita, lalu sudah adakah persiapan untuk itu? Saya bukan ahli, tapi sedikit tersentak, kaget. Sungguh begitu dekat. Lagi-lagi seorang sahabat pergi menghadap sang Khaliq, dalam usia muda, dalam keadaan lahir dan bathin Insya Allah sepengetahuan saya masih sehat. Allah sangat adil, tidak pernah memilih siapa yang akan dipanggilNya… berikutnya, besok, lusa, satu minggu, satu bulan, satu tahun, atau sepuluh tahun lagi… saya, anda, dia, siapa… lalu sudah adakah persiapan untuk menghadapNya? Sekedar saling mengingatkan, bukankan kita sebagai saudara mestinya begitu dan seperti itu? Teringat kembali Ayat-ayat Allah diantaranya dalam Q.S. Al Hasyr 59:18 "Hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang sudah dipersiapkan untuk kehidupannya esok (hari kiamat)", Subhaanallaah.. bahkan jauh sebelum itu terjadi Allah sudah mengingatkan kita.
Kembali kepada sahabat, saya baru tahu tadi malam dari sebuah facebook seorang sahabat yang lain bahwa salah satu sahabat kami sudah pergi menghadap sang Rabbi.. setengah tidak percaya, seorang kakak laki-laki yang sangat tegar, kekar, sudah dimakamkan tadi siang (ketika kabar itu saya terima malam harinya), kecelakaan maut telah merenggut nyawanya, sahabat kami, tepatnya kakak laki-laki kami itu. Subhaanallah.., begitu mudahnya jika Allah menghendaki, dimana saja kapan saja pasti terjadi. Dalam kondisi setengah percaya atas kejadian yang menimpa sahabat saya, saya mencoba menuliskan, mungkin agak terbata-bata.
Selamat jalan sahabat, selamat jalan kakak laki-laki kami, semoga damai di haribaanNya. Ghafarallahu Laka.
Buat istri sahabat kami, anak sahabat kami, segenap keluarga sahabat kami.. Semoga diberi ketabahan atas musibah yang dialami. Musibah dengan segala bentuknya: kematian, kehilangan, kesusahan, semuanya memang perih dan menyakitkan bahkan kadang menakutkan dan menggelisahkan. Akan tetapi semoga itu bisa menjadi kebaikan bagi kita. Rasulullah pernah bersabda: Sesungguhnya hidup seorang mukmin itu ajaib. Apabila mendapat kesenangan, ia akan bersyukur, maka jadilah hal itu kebaikan baginya. Apabila ia ditimpa kesusahan/musibah, ia bersabar, jadilah hal itu kebaikan baginya. Setiap musibah yang menimpa muslim, baik berupa wabah, rasa lelah, penyakit, rasa sedih sampai kekalutan hati, pasti akan menjadi pengampun dosa-dosanya. Sesungguhnya besarnya pahala itu sesuai dengan besarnya ujian. Dan sesungguhnya jika Allah mencintai sebuah kaum niscaya Dia akan mendatangkan ujian bagi mereka. Barang siapa yang ridha maka ia akan mendapatkan keridhaanNya dan barang siapa yang marah, akan mendapatkan kemarahanNya. Insya Allah, kalau tidak salah seperti itulah yang pernah saya baca (jika ada kesalahan itu semata-mata dari saya).
Hasbiallahu Wa Ni'mal Wakil. Semoga Allah yang maha pengampun, mengampuni kita. Mohon maaf sebelumnya, semoga apa yang saya tulis tidak salah dan tidak menyalahi aturan apapun-aturan manapun hingga pada akhirnya kita bisa mengambil hikmah bersama. Wallahu A'lam.
NB:
Buat sahabat-sahabat saya di Panjitilar Negara, bertahanlah dalam jalinan silaturrahmi dimanapun kita berada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar