Telah kuterima satu keputusan (penting dalam hidupku), semalam telah dikirimkannya untukku melalui beberapa SMS, maaf jika aku tidak sempat membalasnya dikarenakan kondisi yang mengkondisikan--dan kujamin 100% itu bukan ku sengaja. Beberapa menit berselang, SMS itu masuk ke inboxku dan meminta agar aku tidak memfollow up apapun darinya. Baiklah sahabat.. jika itu pintamu, aku tidak berhak memaksa. Semoga keputusanmu adalah kebaikanmu.
Hari ini Lombok masih ramah seperti biasanya dan aku baru punya kekuatan lagi untuk menulis kembali (semalam aku merasa tak enak badan dan lelah sekali, otakku pun sepertinya tak berfungsi) untuk menulis apa-apa yang tersisa dari persahabatan ini.
Rencana kembali ke Yogya minggu depan telah kuurungkan, mungkin akan kembali setelah idul fitri nanti sekaligus akan kuselesaikan beberapa urusanku di pulau Sumatera, semua harus tuntas.
Beberapa alasan aku bertahan di pulau pedas ini lebih karena aku masih ingin menata diri, melihat kembali, berintrospeksi.. mungkin pada saatnya nanti aku masih bisa temukan jawabannya, akukah? kamukah? apakah? penyebab semua ini. Aku tidak bisa menuliskan apa-apa lagi dari kita yang tersisa, karena apapun tak akan bisa merubah suasana. Oya agar tak sia-sia, 15 hari menjelang Ramadhan ini.. rasanya indah ketika diawali dengan maaf, indah disaat do'a bersama menjadi menu pembuka bersama--Ampure ageng sinampure--tiang banyak dosa, tolong dibantu do'a agar diampuni Allah SWT sang Raja alam semesta. Mohon ma'af lahir dan bathin..
BELUM ADA JUDUL
Pernah kita sama-sama susah
Terperangkap didingin malam
Terjerumus dalam lubang jalanan
Digilas kaki sang waktu yang sombong
Terjerat mimpi yang indah.., Lelah
Pernah kita sama-sama rasakan
Panasnya mentari hanguskan hati
Sampai saat kita nyaris tak percaya
Bahwa roda nasib berputar
Sahabat masih ingatkah kau
Sementara hari terus berganti
Engkau pergi dengan dendam membara.. dihati
Cukup lama aku jalan sendiri
Tanpa teman yang sanggup mengerti
Hingga saat kita jumpa hari ini
Tajamnya matamu tikam jiwaku
Kau tampar bangkitkan aku, sahabat
Seperti itu kau sering tuliskan sajak untukku, seperti itu pula aku kirimkan sebuah lagu untukmu, sahabat.
Aku ingin persahabatan ini tanpa akhir--mari kita sama-sama introspeksi diri agar tak sia-sia hidup kita, sahabat.
With Love,
--Rinjani--
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat datang, selamat bergabung lek blog sederhane niki. Blog niki tiang peruntukkan untuk selapuk pade batur-batur sak demen buka internet, macem-macem topik leman macem-macem sumber tiang rencanaang terbit lek blog niki. Silak te betukar pemikiran, aden sak bermanfaat aden sak bau menghibur aden sak solah jarin, terakhir dengan ucapan "Bismillahirrahmanirrahim" ngiring nikmati blog niki. Salam hangat..
Rabu, 28 Juli 2010
Senin, 26 Juli 2010
PADA SUATU MASA
Ketika aku memutuskan untuk tidak akan mengingat-ingat yang sudah lewat, ku tata kembali, ku relokasikan pikiranku agar semua tidak berlaku pada semua, artinya apapun itu dimasa manapun jika akan membawa suatu kebaikan kuputuskan lagi akan terus ku ingat-ingat agar bisa kuperbaiki (kata teman2ku aku orangnya plin-plan dan tak kusalahkan mereka atas ucapannya, mungkin iya). Sekitar tahun 2006 dimana aku hidup dalam sebuah kedamaian (sungguh luar biasa masa itu bagiku, aku selalu merasa berada disamping sang khaliq—aku merasa sang khaliq selalu disampingku mendampingiku, dan meninggalkan masa itu bagai makan buah simalakama bagiku saat itu—dituruti ibu yang mati tak dituruti bapak yang mati), sesulit apapun pilihannya namun telah kupilih jalan ini hingga akhirnya seperti ini, mencintai orang yang sangat berarti dalam hidup membuat kita bisa melakoni apa saja yang ingin didramakan orang yang kita cintai. Kembali pada sebuah kedamaian yang menjadi fokus utama ngalur ngidulku kali ini, siapapun pasti akan mengatakan dekat dengan sang khaliq adalah suatu kedamaian, meninggalkan sang khaliq adalah suatu kebodohan yang teramat bodoh untuk seorang hamba seperti aku. Pada suatu masa seorang sahabat menyodorkan pilihannya: “tidak apa-apa ukhti, posisi kita sama, sayapun dulu demikian, semua orang mencintai orang tuanya, tapi ingat Laa To’ata fii makhluk fii ma’siatil Khooliq—ini bukan suatu kesesatan ukhti, tidak ada kesesatan dalam Syahadatain, tidak ada ukhti! Kita memang asing, Islam memang asing, tapi ingat.. berawal Islam itu asing dan akan kembali pada sebuah keterasingan, ukhti ingat semua ini bukan sesat!!”, teringat kembali paras orang yang sangat aku cintai dalam hidupku--Astagfirullaah, tak rela rasanya membiarkan ia menitikkan butiran airmatanya hanya untukku—hanya untuk orang seperti aku, semoga Allah mengampuni ketidakmengertian kami. Mempertahankan sebuah komitmen pribadiku sama saja dengan bunuh diri bagiku—membunuh orang yang sangat aku cintai dalam hidupku, tidak! Kuputuskan aku berhenti ukhti, maaf jika ternyata aku tak berpendirian—maaf jika aku tak bisa mempertahankan pendirianku—maaf jika aku tak bisa berjihad—maaf jika aku termasuk ahlinnaar—aku yakin suatu saat lambat laun ukhti bisa terima keputusan ini, semoga suatu saat kami mendapat hidayah agar aku kembali.
Masa itu selalu kukenang-kenang.., hingga kini. Ingin rasanya mendatangi mereka, bersama mereka, silaturrahmi tanpa menyakiti, ah indah sekali.. masa itu rasanya akan kukenang-kenang lagi.., sampai nanti. Berbeda sekali aku kini dan aku pada masa itu, mengalami suatu kemunduran yang sangat, ku tahu tapi seperti tak mau tahu—ku pahami tapi seolah-olah tak mau memperbaiki, ada apa sebenarnya? Berbicara sangatlah mudah, berkeluh kesah lebih-lebih.. tidakkah sadar sedari awal bahwa waktu tak akan berhenti sejenak saja.. menunggu hidayah jika tetap memilih kegelapan rasanya sama saja, kenapa tidak memilih mati sekalian? Sudahlah.. manusia pada umumnya selalu tidak mau menerima kebenaran karena selalu menganggap diri benar, kekeh pada ego--ego untuk kesalahan, semoga Allah mengampuni keegoan kami. Terus berusaha untuk berbenah diri, kuupayakan agar tidak ada yang tersakiti, selalu kutanamkan dalam hati bahwa semua akan baik-baik saja, tak lupa kuyakini bahwa Rabbi selalu mendampingi—selalu mengampuni, kupastikan aku pasti kembali. Harusnya sebuah janji-sebuah keinginan-angan tidak mesti ditulis-tidak mesti diumbar, tapi semua kuyakini sebagai energi positif untuk sebuah motivasi. Semoga Allah mengampuni......
“Ihdinash shiraathal Mustaqiem, Shiroothallazina an’amta ‘alaihim, Ghairilmaghdu bi ‘alaihim Wa ladhdhoolliin.. Amiin”
Masa itu selalu kukenang-kenang.., hingga kini. Ingin rasanya mendatangi mereka, bersama mereka, silaturrahmi tanpa menyakiti, ah indah sekali.. masa itu rasanya akan kukenang-kenang lagi.., sampai nanti. Berbeda sekali aku kini dan aku pada masa itu, mengalami suatu kemunduran yang sangat, ku tahu tapi seperti tak mau tahu—ku pahami tapi seolah-olah tak mau memperbaiki, ada apa sebenarnya? Berbicara sangatlah mudah, berkeluh kesah lebih-lebih.. tidakkah sadar sedari awal bahwa waktu tak akan berhenti sejenak saja.. menunggu hidayah jika tetap memilih kegelapan rasanya sama saja, kenapa tidak memilih mati sekalian? Sudahlah.. manusia pada umumnya selalu tidak mau menerima kebenaran karena selalu menganggap diri benar, kekeh pada ego--ego untuk kesalahan, semoga Allah mengampuni keegoan kami. Terus berusaha untuk berbenah diri, kuupayakan agar tidak ada yang tersakiti, selalu kutanamkan dalam hati bahwa semua akan baik-baik saja, tak lupa kuyakini bahwa Rabbi selalu mendampingi—selalu mengampuni, kupastikan aku pasti kembali. Harusnya sebuah janji-sebuah keinginan-angan tidak mesti ditulis-tidak mesti diumbar, tapi semua kuyakini sebagai energi positif untuk sebuah motivasi. Semoga Allah mengampuni......
“Ihdinash shiraathal Mustaqiem, Shiroothallazina an’amta ‘alaihim, Ghairilmaghdu bi ‘alaihim Wa ladhdhoolliin.. Amiin”
Sabtu, 17 Juli 2010
RENUNGAN SUCI: BERPIKIR DAN BERSYUKUR
Bismillah Walhamdulillah..
Tak henti-hentinya terlafazkan ungkapan syukur kami kepadaMu Ya Allah.. atas segala kasih yang Engkau beri, seburuk apapun kami.. juga tak pernah lupa salam pada kanjeng Nabi kami, kekasih Allah, yang telah mengajarkan banyak pelajaran pada kami dalam segala hal, pun ibrah dari tiap musibah dalam hidup kami.
Alhamdulillah wa bi idznillah hari ini satu nikmat lagi yang Allah beri untukku, hari ini telah tersempurnakan umurku dan sejujurnya aku malu, sungguh malu pada Allah, begitu banyak kasih yang telah Ia limpahkan padaku seburuk apapun aku.. dan yang tak terkira adalah bahwa aku saat ini disini disisi orang yang sangat aku cintai dalam hidupku, wanita yang sangat cantik secantik hatinya, ibuku yang padaku sayangnya tak terbilang, Alhamdulillah.
... Dalam kegelapan yang pekat aku berdiam, berpikir, bertanya.. Allah tidak pernah bosan melimpahkan kasihnya pada kita? Atau sesekali waktu..., Allah memberikan ujian seberat ini? Dan pada akhirnya sampai juga pada pertanyaan yang beda, apa semua orang diberikan nikmat dan ujian yang sama? Ah, apapun itu harus tetap disyukuri, kalaupun Allah memberi satu atau beberapa ujian, itu harusnya kuyakini sebagai refleksi cintaNya padaku.
... Kembali pada masa yang telah berlalu, yang akhirnya pada hari ini telah ku tertawakan masa itu, hehe.. ada-ada aja aku ini, enyahlah gelisah dan jangan sesali masa lalu! Satu kata jitu untukku “AKU TELAH SEMBUH”. Sungguh, mulai saat ini aku terlahir kembali sebagai manusia baru dengan pikir dan semangat baru, Insya Allah. Teringat satu sms dari seorang sahabat yang mengatakan bahwa “Tiap helai daun yang jatuh sudah tercatat sebagai takdir-Nya. Semua yang Allah beri adalah yang terbaik, meski yang terbaik tak selalu indah di mata manusia, sebab Ia memberi apa yang kita butuhkan lebih dari apa yang kita inginkan, karenanya menjalani hidup, kita akan menjadi kuat jika kita bersandar pada yang maha kuat, Allah!”
Malu sekali aku, malu sekali aku pada Tuhanku. Dan lagi-lagi sms terkirim di nomorku “Hidup bukan untuk hidup, tapi hidup untuk yang maha hidup. Hidup bukan untuk mati, tapi mati itulah untuk hidup, mati bukan akhir tapi awal dari kehidupan yang sebenarnya, Jangan cari mati tapi rindukanlah mati, jangan takut mati karena mati merupakan pintu untuk bertemu dengan Allah”. Subhana Rabbi.. banyak sekali yang sayang padaku, banyak sekali yang ikhlas mengingatkan ke-lupa-anku.. Terima kasih ya Allah..
Hingga tiba pada sebuah do’a: Yaa Rabb.. Berkahilah hidup kami, jadikan kami sebagai hambaMu yang pandai bersyukur dan janganlah Engkau jadikan kami sebagai hambaMu yang kufur.. Allahumma Amin.
Rempung Lombok Timur, 17 Juli 2010
With Love--
Tak henti-hentinya terlafazkan ungkapan syukur kami kepadaMu Ya Allah.. atas segala kasih yang Engkau beri, seburuk apapun kami.. juga tak pernah lupa salam pada kanjeng Nabi kami, kekasih Allah, yang telah mengajarkan banyak pelajaran pada kami dalam segala hal, pun ibrah dari tiap musibah dalam hidup kami.
Alhamdulillah wa bi idznillah hari ini satu nikmat lagi yang Allah beri untukku, hari ini telah tersempurnakan umurku dan sejujurnya aku malu, sungguh malu pada Allah, begitu banyak kasih yang telah Ia limpahkan padaku seburuk apapun aku.. dan yang tak terkira adalah bahwa aku saat ini disini disisi orang yang sangat aku cintai dalam hidupku, wanita yang sangat cantik secantik hatinya, ibuku yang padaku sayangnya tak terbilang, Alhamdulillah.
... Dalam kegelapan yang pekat aku berdiam, berpikir, bertanya.. Allah tidak pernah bosan melimpahkan kasihnya pada kita? Atau sesekali waktu..., Allah memberikan ujian seberat ini? Dan pada akhirnya sampai juga pada pertanyaan yang beda, apa semua orang diberikan nikmat dan ujian yang sama? Ah, apapun itu harus tetap disyukuri, kalaupun Allah memberi satu atau beberapa ujian, itu harusnya kuyakini sebagai refleksi cintaNya padaku.
... Kembali pada masa yang telah berlalu, yang akhirnya pada hari ini telah ku tertawakan masa itu, hehe.. ada-ada aja aku ini, enyahlah gelisah dan jangan sesali masa lalu! Satu kata jitu untukku “AKU TELAH SEMBUH”. Sungguh, mulai saat ini aku terlahir kembali sebagai manusia baru dengan pikir dan semangat baru, Insya Allah. Teringat satu sms dari seorang sahabat yang mengatakan bahwa “Tiap helai daun yang jatuh sudah tercatat sebagai takdir-Nya. Semua yang Allah beri adalah yang terbaik, meski yang terbaik tak selalu indah di mata manusia, sebab Ia memberi apa yang kita butuhkan lebih dari apa yang kita inginkan, karenanya menjalani hidup, kita akan menjadi kuat jika kita bersandar pada yang maha kuat, Allah!”
Malu sekali aku, malu sekali aku pada Tuhanku. Dan lagi-lagi sms terkirim di nomorku “Hidup bukan untuk hidup, tapi hidup untuk yang maha hidup. Hidup bukan untuk mati, tapi mati itulah untuk hidup, mati bukan akhir tapi awal dari kehidupan yang sebenarnya, Jangan cari mati tapi rindukanlah mati, jangan takut mati karena mati merupakan pintu untuk bertemu dengan Allah”. Subhana Rabbi.. banyak sekali yang sayang padaku, banyak sekali yang ikhlas mengingatkan ke-lupa-anku.. Terima kasih ya Allah..
Hingga tiba pada sebuah do’a: Yaa Rabb.. Berkahilah hidup kami, jadikan kami sebagai hambaMu yang pandai bersyukur dan janganlah Engkau jadikan kami sebagai hambaMu yang kufur.. Allahumma Amin.
Rempung Lombok Timur, 17 Juli 2010
With Love--
Sabtu, 03 Juli 2010
HARI INI SANGAT PENTING
Masya Allah..! Ada apa ini..?! begitu sulitkah mengamalkan sebuah kesabaran..?! "SABAR" tak semudah seperti yang diwacanakan, tak semudah seperti yang dikatakan, tak semudah seperti yang dibayangkan, tak semudah seperti yang dipikirkan, pun tak semudah yang dikira-kirakan.. kalau masih saja seperti ini begini, sebaiknya aku pergi, aku harus pergi tinggalkan kota ini....................................................
Seperti itu Rinjani mengawali harinya, hari ini tepatnya. Kasian juga melihatnya, kasian juga mendengarnya, kasian juga membayangnya. Tulisan dan cerita-ceritaku kemarin katanya "sedikit" saja bisa menenangkan jiwa, lantas sebagian besarnya? 'ntahlah, Rinjani berkata mau pergi... Jika seperti itu yang diinginkan Rinjani, monggo.. silahkan tenangkan hatimu, rasamu, dan setelah itu kamu harus tetap kembali disini bersamaku Rinjani. Aku paham Rinjani, aku paham. Pergilah tenangkan diri, jangan lupa kembali dalam sebuah perubahan yang pasti berarti. Aku yakin kamu bisa Rinjani, aku yakin. Bukankah dalam kesahku kamu sering membisikkan " Laa yukallifullaahu nafsan ilaa wus'ahaa " atau pada waktu yang berbeda kamu juga sering meneriakkan " Innama'al usri yusro ", apakah tidak bisa sedikit saja kamu mengingatkan aku-aku mengingatkan kamu--kita sama2 saling mengingatkan ke-lupa-an kita? Rinjani... dimanapun--kemanapun kamu, HARI INI SANGAT PENTING. Ingatkah Kata2 Lao-tse?===>
"Sebuah pohon besar bermula dari sebuah biji yang sangat kecil; Perjalanan sejauh seribu mil bermula dari satu langkah saja".
Kamu adalah apa yang kamu pikirkan dan kamu perbuat selama beberapa tahun terakhir. Segala yang akan kamu alami lima tahun, sepuluh tahun atau dua puluh tahun mendatang akan dipengaruhi oleh apa yang kamu lakukan hari ini. Teman kamu, keluarga kamu, pekerjaan kamu dan semua--semuanya dibentuk oleh apa yang kamu pilih untuk kamu kerjakan.
Rinjani.., hidup adalah proses membangun (maaf bukan menggurui tapi sekali lagi kini giliranku mengingatkan ke-lupa-anmu). Apa yang kamu kerjakan hari ini mempengaruhi apa yang kamu peroleh esok. Apakan kamu menghilangkan kebiasaan buruk, apakah kamu menetapkan beberapa tujuan, apakah kamu bersabar pada sebuah atau beberapa buah ujian--keputusan kamulah yang membawa perubahan. Apa yang kamu kerjakan hari ini SANGAT penting.
Rinjani.., kamu bisa saja hidup santai dan ceroboh sementara waktu, tapi cepat atau lambat.. tanggung jawab akan menyusul kamu. Terakhir dariku dihari ini, DIMANAPUN KAMU BERADA, ITULAH TEMPAT UNTUK MULAI. UPAYA YANG KAMU LAKUKAN HARI INI AKAN SANGAT BERARTI UNTUK HARI ESOK. Hati-hati ya Rin, doaku selalu bersamamu.. agar damai hatimu, agar tercapai citamu, agar diberkahi hidupmu. Yakini selalu, Allah bersamamu.
Seperti itu Rinjani mengawali harinya, hari ini tepatnya. Kasian juga melihatnya, kasian juga mendengarnya, kasian juga membayangnya. Tulisan dan cerita-ceritaku kemarin katanya "sedikit" saja bisa menenangkan jiwa, lantas sebagian besarnya? 'ntahlah, Rinjani berkata mau pergi... Jika seperti itu yang diinginkan Rinjani, monggo.. silahkan tenangkan hatimu, rasamu, dan setelah itu kamu harus tetap kembali disini bersamaku Rinjani. Aku paham Rinjani, aku paham. Pergilah tenangkan diri, jangan lupa kembali dalam sebuah perubahan yang pasti berarti. Aku yakin kamu bisa Rinjani, aku yakin. Bukankah dalam kesahku kamu sering membisikkan " Laa yukallifullaahu nafsan ilaa wus'ahaa " atau pada waktu yang berbeda kamu juga sering meneriakkan " Innama'al usri yusro ", apakah tidak bisa sedikit saja kamu mengingatkan aku-aku mengingatkan kamu--kita sama2 saling mengingatkan ke-lupa-an kita? Rinjani... dimanapun--kemanapun kamu, HARI INI SANGAT PENTING. Ingatkah Kata2 Lao-tse?===>
"Sebuah pohon besar bermula dari sebuah biji yang sangat kecil; Perjalanan sejauh seribu mil bermula dari satu langkah saja".
Kamu adalah apa yang kamu pikirkan dan kamu perbuat selama beberapa tahun terakhir. Segala yang akan kamu alami lima tahun, sepuluh tahun atau dua puluh tahun mendatang akan dipengaruhi oleh apa yang kamu lakukan hari ini. Teman kamu, keluarga kamu, pekerjaan kamu dan semua--semuanya dibentuk oleh apa yang kamu pilih untuk kamu kerjakan.
Rinjani.., hidup adalah proses membangun (maaf bukan menggurui tapi sekali lagi kini giliranku mengingatkan ke-lupa-anmu). Apa yang kamu kerjakan hari ini mempengaruhi apa yang kamu peroleh esok. Apakan kamu menghilangkan kebiasaan buruk, apakah kamu menetapkan beberapa tujuan, apakah kamu bersabar pada sebuah atau beberapa buah ujian--keputusan kamulah yang membawa perubahan. Apa yang kamu kerjakan hari ini SANGAT penting.
Rinjani.., kamu bisa saja hidup santai dan ceroboh sementara waktu, tapi cepat atau lambat.. tanggung jawab akan menyusul kamu. Terakhir dariku dihari ini, DIMANAPUN KAMU BERADA, ITULAH TEMPAT UNTUK MULAI. UPAYA YANG KAMU LAKUKAN HARI INI AKAN SANGAT BERARTI UNTUK HARI ESOK. Hati-hati ya Rin, doaku selalu bersamamu.. agar damai hatimu, agar tercapai citamu, agar diberkahi hidupmu. Yakini selalu, Allah bersamamu.
Jumat, 02 Juli 2010
SERI BENING HATI 3: Hasan Basri, Sang Flamboyan
Hasan Basri pada masa mudanya dikenal sebagai pemuda yang tampan dan flamboyan. Ia senantiasa berpenampilan rapi, klimis dan suka mengenakan pakaian-pakaian yang indah. Tak heran jika banyak gadis yang jatuh hati padanya. Ia memang menjadi pujaan banyak wanita. Hobi Hasan Basri adalah berjalan-jalan menjelajah kampung-kampung yang ada di kota Basra.
Pada suatu hari, ketika Hasan Basri berjalan-jalan, tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang cantik jelita, bertubuh indah dan sangat menarik, sehingga iapun terpesona dibuatnya. Maka Hasan Basripun mengikuti wanita itu di belakangnya.
Merasa ada yang mengikuti, wanita itupun menoleh ke belakang, seraya berkata kepada Hasan Basri, "Apakah engkau tidak malu?" Hasan Basri balik bertanya, "Malu kepada siapa?" "Malu kepada zat yang Maha Mengetahui mata yang khianat dan apa-apa yang terbetik di dalam hati" jawab wanita itu sambil terus berlalu.
Rupanya telah tertanam rasa cinta di dalam hati sang Flamboyan ini, bahkan ia sudah tak sabar dan tak bisa lagi menguasai nafsunya, sehingga ia terus mengikuti wanita itu dari belakang. Wanita itu kembali menegurnya "mengapa engkau selalu mengikuti aku terus?" Hasan Basri menjawab "Sungguh aku telah terpesona dengan pandangan matamu" Wanita itupun berkata, "Pulanglah, nanti akan aku kirim kepadamu apa yang engkau kehendaki"
Hasan basri pun segera pulang. Ia mengira bahwa wanita itupun telah merasakan cinta kepadanya, sebagaimana ia telah jatuh cinta kepada wanita itu. Tak beberapa lama, seorang pelayan wanita cantik itupun datang kepadanya dengan membawa sebuah baki yang ditutup serbet. Berbagai pertanyaan muncul dalam benak Hasan Basri "Apa gerangan yang ada dalam baki ini?"
Tatkala Hasan basri membuka tutup baki itu, betapa terkejutnya dia. Ternyata isi dari baki tersebut adalah dua mata indah wanita yang dicintainya itu, pelayan wanita cantik itu berkata kepada Hasan Basri, "Tuan saya berkata, 'Aku tidak menghendaki mata yang menyebabkan seseorang terpesona kepadanya dan menjadikan timbulnya fitnah"
Mendengar penuturan pelayan itu, dan melihat kenyataan yang terjadi, maka hasan Basripun menjadi bergetar dan berdirilah bulu romanya, sehingga diapun memegangi jenggotnya, seraya bergumam kepada dirinya sendiri, "Celakalah engkau, sebab sudah berjebnggot, tetapi tidak mau lebih malu daripada wanita itu"
Hasan Basripun bertaubat dan menyesal pada saat itu. Ia menangis semalaman. Pagi harinya ia datang ke rumah wanita canti itu untuk meminta maaf serta minta dihalalkan segala kesalahannya. Tapi tatkala ia sampai dirumah wanita itu, ia mendapati pintu rumahnya tertutup dan terdengar suara tangisan dari orang-orang wanita di dalamnya. Diapun bertanya kepada orang yang ada disekitar rumah itu untuk mengetahui apa yang terjadi. Akhirnya dia pun mendapat jawaban bahwa wanita cantik itu telah meninggal.
Perasaan bersalah semakin berkecamuk dalam diri Hasan Basri, sehingga iapun menangis tiga hari lamanya, sembari memohon ampun kepada Allah. Pada malam yang ketiga, ia bermimpi melihat wanita itu sedang duduk-duduk di syurga. Hasan basripun berkata kepadanya "Sungguh, semuanya telah saya halalkan, karena saya telah memperoleh kebaikan yang banyak dari Allah sebab engkau" Hasan Basri berkata "Berikanlah nasihat kepadaku" "Kalau engkau sendirian, berzikirlah kepada Allah, dan setiap pagi dan petang mohon ampunlah engkau kepada-Nya, serta bertaubatlah"
Hasan Basri yang masih muda itupun menerima nasihat itu dan melaksanakannya, sehingga akhirnya ia menjadi orang yang masyhur di kalangan kaum muslimin, karena kezuhudan dan ketaatannya kepada Allah. Ia memperoleh derajat yang tinggi lagi mulia di sisi Allah, karena menjadi seorang kekasih (wali) Allah.
Pada suatu hari, ketika Hasan Basri berjalan-jalan, tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang cantik jelita, bertubuh indah dan sangat menarik, sehingga iapun terpesona dibuatnya. Maka Hasan Basripun mengikuti wanita itu di belakangnya.
Merasa ada yang mengikuti, wanita itupun menoleh ke belakang, seraya berkata kepada Hasan Basri, "Apakah engkau tidak malu?" Hasan Basri balik bertanya, "Malu kepada siapa?" "Malu kepada zat yang Maha Mengetahui mata yang khianat dan apa-apa yang terbetik di dalam hati" jawab wanita itu sambil terus berlalu.
Rupanya telah tertanam rasa cinta di dalam hati sang Flamboyan ini, bahkan ia sudah tak sabar dan tak bisa lagi menguasai nafsunya, sehingga ia terus mengikuti wanita itu dari belakang. Wanita itu kembali menegurnya "mengapa engkau selalu mengikuti aku terus?" Hasan Basri menjawab "Sungguh aku telah terpesona dengan pandangan matamu" Wanita itupun berkata, "Pulanglah, nanti akan aku kirim kepadamu apa yang engkau kehendaki"
Hasan basri pun segera pulang. Ia mengira bahwa wanita itupun telah merasakan cinta kepadanya, sebagaimana ia telah jatuh cinta kepada wanita itu. Tak beberapa lama, seorang pelayan wanita cantik itupun datang kepadanya dengan membawa sebuah baki yang ditutup serbet. Berbagai pertanyaan muncul dalam benak Hasan Basri "Apa gerangan yang ada dalam baki ini?"
Tatkala Hasan basri membuka tutup baki itu, betapa terkejutnya dia. Ternyata isi dari baki tersebut adalah dua mata indah wanita yang dicintainya itu, pelayan wanita cantik itu berkata kepada Hasan Basri, "Tuan saya berkata, 'Aku tidak menghendaki mata yang menyebabkan seseorang terpesona kepadanya dan menjadikan timbulnya fitnah"
Mendengar penuturan pelayan itu, dan melihat kenyataan yang terjadi, maka hasan Basripun menjadi bergetar dan berdirilah bulu romanya, sehingga diapun memegangi jenggotnya, seraya bergumam kepada dirinya sendiri, "Celakalah engkau, sebab sudah berjebnggot, tetapi tidak mau lebih malu daripada wanita itu"
Hasan Basripun bertaubat dan menyesal pada saat itu. Ia menangis semalaman. Pagi harinya ia datang ke rumah wanita canti itu untuk meminta maaf serta minta dihalalkan segala kesalahannya. Tapi tatkala ia sampai dirumah wanita itu, ia mendapati pintu rumahnya tertutup dan terdengar suara tangisan dari orang-orang wanita di dalamnya. Diapun bertanya kepada orang yang ada disekitar rumah itu untuk mengetahui apa yang terjadi. Akhirnya dia pun mendapat jawaban bahwa wanita cantik itu telah meninggal.
Perasaan bersalah semakin berkecamuk dalam diri Hasan Basri, sehingga iapun menangis tiga hari lamanya, sembari memohon ampun kepada Allah. Pada malam yang ketiga, ia bermimpi melihat wanita itu sedang duduk-duduk di syurga. Hasan basripun berkata kepadanya "Sungguh, semuanya telah saya halalkan, karena saya telah memperoleh kebaikan yang banyak dari Allah sebab engkau" Hasan Basri berkata "Berikanlah nasihat kepadaku" "Kalau engkau sendirian, berzikirlah kepada Allah, dan setiap pagi dan petang mohon ampunlah engkau kepada-Nya, serta bertaubatlah"
Hasan Basri yang masih muda itupun menerima nasihat itu dan melaksanakannya, sehingga akhirnya ia menjadi orang yang masyhur di kalangan kaum muslimin, karena kezuhudan dan ketaatannya kepada Allah. Ia memperoleh derajat yang tinggi lagi mulia di sisi Allah, karena menjadi seorang kekasih (wali) Allah.
SERI BENING HATI 2: Ratapan Sang Pemerkosa Mayat
Suatu hari Umar RA datang menemui Rasulullah dengan menangis. Rasulullah pun bertanya kepadanya, "Apa gerangan yang menyebabkan engkau menangis, wahai Umar?" kata Umar, "Sungguh hati saya merasa tersentuh oleh ratapan seorang pemuda yang ada di pintu rumah tuan" Rasulullah pun memerintahkan Umar untuk membawa pemuda itu.
Ketika pemuda itu telah sampai di hadapan Rasulullah, beliaupun bertanya kepadanya " Wahai pemuda, apa gerangan yang menyebabkan engkau menangis dan meratap?" Pemuda itu menjawab, "Wahai Rasulullah, yang membuat saya menangis adalah banyaknya dosa yang terlanjur saya lakukan. Saya takut bila Allah murka kepada saya" Beliau kembali bertanya, "Apakah engkau mempersekutukan Allah dengan sesuatu?" "Tidak" jawab pemuda itu. "Apakah engkau telah membunuh orang dengan tanpa hak?" tanya Rasulullah "Tidak" jawab pemuda itu. "Allah akan mengampuni semua dosamu, meskipun dosa itu sepenuh tujuh langit dan bumi" Jelas Rasulullah sembari menenangkan pemuda itu.
Mendengar penjelasan Rasulullah, pemuda itupun berkata, "wahai Rasulullah, dosa saya lebih besar dari tujuh langit dan gunung yang tegak berdiri" Beliaupun menimpali "Apakah dosamu lebih besar dari kursi (kekuasaan) Allah?" "Dosa saya lebih besar lagi" ratap pemuda itu. "Apakah dosamu lebih besar dari Arsy?" beliau kembali bertanya "Dosa saya lebih besar dari itu" "Apakah dosamu lebih besar, ataukah Allah?" tanya Rasulullah. "Allah tentu yang lebih besar dan lebih agung, tapi saya malu kepadamu, wahai Rasulullah, jawab pemuda itu. Beliaupun bersabda "Jangan engkau malu, beritahukan dosamu kepada saya" pinta Rasulullah.
Oleh karena beliau yang meminta, maka pemuda itupun tak kuasa untuk menolaknya. Akhirnya iapun menceritakan dosa yang telah dikerjakannya, seraya berkata "Wahai Rasulullah, sungguh saya adalah seorang pemuda pembongkar mayat dalam kubur sejak tujuh tahun yang lalu. Suatu ketika ada seorang gadis putri seorang sahabat Anshar yang meninggal dunia, maka sayapun membongkar kuburnya dan mengeluarkannya dari kain kafannya, karena tergoda bisikan syaitan, sayapun menggaulinya. Tiba-tiba gadis itu berbicara, "tidakkah engkau malu pada kitab Allah dan pada hari dimana dia meletakkan 'kursi-Nya' untuk memberikan hukum serta mengambil hak orang yang dianiaya dari orang yang telah menganiayanya? Mengapa engkau menjadikan aku telanjang dihari penghimpunan kelak, dari kelompok orang-orang yang telah meninggal dunia? Mengapa engkau jadikan aku berdiri dalam keadaan junub di haribaan Allah?"
Mendengar cerita itu Rasulullahpun meloncat karena gusarnya. Dengan suara keras, beliau berkata, "wahai pemuda fasiq, keluar dan jauh-jauhlah kamu dari saya, tidak ada balasan yang pantas untukmu kecuali neraka!"
Pemuda itupun keluar dan menangis sejadi-jadinya. Ia menjauh dari khalayak ramai dan menuju ke padang pasir yang luas, dengan tidak mau makan dan minum sesuatu apapun, serta tidak bisa tidur sampai tujuh hari lamanya. Tubuhnya pun menjadi lemah dan lunglai, hingga iapun jatuh tersungkur di permukaan tanah pasir yang maha luas itu. Seraya meletakkan wajahnya di pasir sambil bersujud, ia berdo'a dan meratap,
"Wahai Tuhan, aku adalah hamba-Mu yang berdosa dan bersalah. Aku telah datang ke pintu Rasul-Mu agar ia bisa menolongku disisi-Mu. Namun ketika ia mendengar dosaku yang besar, ia mengusir dan mengeluarkan aku dari pintunya. Kini aku datang ke pintu-Mu, agar engkau berkenan menjadi penolongku disisi kekasih-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pengasih kepada hamba-hamba-Mu. Tak ada lagi harapanku, kecuali kepada-Mu. Kalau tidak mungkin, maka lebih baik kirimkan saja api neraka dari sisi-Mu, dan bakarlah aku dengan api itu di dunia-Mu ini, sebelum aku Engkau bakar di akhirat-Mu nanti"
Sepeninggal pemuda itu, Rasulullah didatangi oleh malaikat jibril, seraya berkata "Wahai Rasulullah, Allah telah berkirim salam kepadamu" Beliaupun menjawab salam Allah. Setelah itu, malaikat Jibril kembali berkata "Allah bertanya kepadamu, apakah kamu yang telah menciptakan para makhluk?" Belaiupun menjawab "Tentu saja tidak, Allah yang telah menciptakan semuanya!" "Allah juga bertanya kepadamu, 'apakah kamu yang telah memberi rezeki kepada makhluk-makhluk Allah?" "Tentu saja Allah-lah yang telah memberi rezeki kepada mereka, bahkan juga kepadaku" jawab Beliau. "Apakah kamu yang berhak menerima taubat seseorang?" kembali malaikat jibril bertanya. "Allah-lah yang berhak menerima dan mengampuni dosa hamba-hamba-Nya" jawab Beliau.
Mendengar jawaban-jawaban Rasulullah, malaikat Jibrilpun berkata, "Allah telah berfirman kepadamu, 'Telah aku kirimkan seorang hamba-Ku yang menerangkan satu dosanya kepadamu, tapi mengapa engkau berpaling daripadanya dan sangat marah padanya? Lalu bagaimana keadaan orang-orang mukmin besok, jika mereka itu datang kepadamu dengan dosa yang lebih besar seperti gunung? Kamu adalah utusan-Ku yang Aku utus sebagai rahmat untuk seluruh alam, maka jadilah engkau orang yang berkasih sayang kepada orang-orang beriman dan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa. Maafkanlah kesalahan hamba-Ku, karena Aku telah menerima taubatnya dan mengampuni dosanya"
Mendengar teguran Allah, Rasulullah pun mengutus beberapa orang sahabatnya untuk menemui pemuda yang pernah diusir Rasulullah itu. Akhirnya mereka menemukannya dan merekapun memberikan kabar gembira tentang ampunan Allah kepadanya. Lalu mereka membawa pemuda itu kepada Rasulullah, dan kebetulan saat mereka sampai beliau sedang mengerjakan shalat. Maka merekapun segera bermakmum dibelakangnya. Setelah selesai membaca surat AlFatihah beliaupun membaca surat At-Takasur. Baru saja Beliau sampai ayat "Hatta zurtumul maqabir (sampai kamu masuk ke dalam kubur)," maka pemuda itupun menjerit keras dan jatuh. Ketika orang-orang telah selesai shalat, mereka pun mendapati ternyata pemuda itu telah meninggal dunia. Allah berkenan menerima taubatnya dan memasukkannya ke dalam kelompok hamba Allah yang shaleh.
Ketika pemuda itu telah sampai di hadapan Rasulullah, beliaupun bertanya kepadanya " Wahai pemuda, apa gerangan yang menyebabkan engkau menangis dan meratap?" Pemuda itu menjawab, "Wahai Rasulullah, yang membuat saya menangis adalah banyaknya dosa yang terlanjur saya lakukan. Saya takut bila Allah murka kepada saya" Beliau kembali bertanya, "Apakah engkau mempersekutukan Allah dengan sesuatu?" "Tidak" jawab pemuda itu. "Apakah engkau telah membunuh orang dengan tanpa hak?" tanya Rasulullah "Tidak" jawab pemuda itu. "Allah akan mengampuni semua dosamu, meskipun dosa itu sepenuh tujuh langit dan bumi" Jelas Rasulullah sembari menenangkan pemuda itu.
Mendengar penjelasan Rasulullah, pemuda itupun berkata, "wahai Rasulullah, dosa saya lebih besar dari tujuh langit dan gunung yang tegak berdiri" Beliaupun menimpali "Apakah dosamu lebih besar dari kursi (kekuasaan) Allah?" "Dosa saya lebih besar lagi" ratap pemuda itu. "Apakah dosamu lebih besar dari Arsy?" beliau kembali bertanya "Dosa saya lebih besar dari itu" "Apakah dosamu lebih besar, ataukah Allah?" tanya Rasulullah. "Allah tentu yang lebih besar dan lebih agung, tapi saya malu kepadamu, wahai Rasulullah, jawab pemuda itu. Beliaupun bersabda "Jangan engkau malu, beritahukan dosamu kepada saya" pinta Rasulullah.
Oleh karena beliau yang meminta, maka pemuda itupun tak kuasa untuk menolaknya. Akhirnya iapun menceritakan dosa yang telah dikerjakannya, seraya berkata "Wahai Rasulullah, sungguh saya adalah seorang pemuda pembongkar mayat dalam kubur sejak tujuh tahun yang lalu. Suatu ketika ada seorang gadis putri seorang sahabat Anshar yang meninggal dunia, maka sayapun membongkar kuburnya dan mengeluarkannya dari kain kafannya, karena tergoda bisikan syaitan, sayapun menggaulinya. Tiba-tiba gadis itu berbicara, "tidakkah engkau malu pada kitab Allah dan pada hari dimana dia meletakkan 'kursi-Nya' untuk memberikan hukum serta mengambil hak orang yang dianiaya dari orang yang telah menganiayanya? Mengapa engkau menjadikan aku telanjang dihari penghimpunan kelak, dari kelompok orang-orang yang telah meninggal dunia? Mengapa engkau jadikan aku berdiri dalam keadaan junub di haribaan Allah?"
Mendengar cerita itu Rasulullahpun meloncat karena gusarnya. Dengan suara keras, beliau berkata, "wahai pemuda fasiq, keluar dan jauh-jauhlah kamu dari saya, tidak ada balasan yang pantas untukmu kecuali neraka!"
Pemuda itupun keluar dan menangis sejadi-jadinya. Ia menjauh dari khalayak ramai dan menuju ke padang pasir yang luas, dengan tidak mau makan dan minum sesuatu apapun, serta tidak bisa tidur sampai tujuh hari lamanya. Tubuhnya pun menjadi lemah dan lunglai, hingga iapun jatuh tersungkur di permukaan tanah pasir yang maha luas itu. Seraya meletakkan wajahnya di pasir sambil bersujud, ia berdo'a dan meratap,
"Wahai Tuhan, aku adalah hamba-Mu yang berdosa dan bersalah. Aku telah datang ke pintu Rasul-Mu agar ia bisa menolongku disisi-Mu. Namun ketika ia mendengar dosaku yang besar, ia mengusir dan mengeluarkan aku dari pintunya. Kini aku datang ke pintu-Mu, agar engkau berkenan menjadi penolongku disisi kekasih-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pengasih kepada hamba-hamba-Mu. Tak ada lagi harapanku, kecuali kepada-Mu. Kalau tidak mungkin, maka lebih baik kirimkan saja api neraka dari sisi-Mu, dan bakarlah aku dengan api itu di dunia-Mu ini, sebelum aku Engkau bakar di akhirat-Mu nanti"
Sepeninggal pemuda itu, Rasulullah didatangi oleh malaikat jibril, seraya berkata "Wahai Rasulullah, Allah telah berkirim salam kepadamu" Beliaupun menjawab salam Allah. Setelah itu, malaikat Jibril kembali berkata "Allah bertanya kepadamu, apakah kamu yang telah menciptakan para makhluk?" Belaiupun menjawab "Tentu saja tidak, Allah yang telah menciptakan semuanya!" "Allah juga bertanya kepadamu, 'apakah kamu yang telah memberi rezeki kepada makhluk-makhluk Allah?" "Tentu saja Allah-lah yang telah memberi rezeki kepada mereka, bahkan juga kepadaku" jawab Beliau. "Apakah kamu yang berhak menerima taubat seseorang?" kembali malaikat jibril bertanya. "Allah-lah yang berhak menerima dan mengampuni dosa hamba-hamba-Nya" jawab Beliau.
Mendengar jawaban-jawaban Rasulullah, malaikat Jibrilpun berkata, "Allah telah berfirman kepadamu, 'Telah aku kirimkan seorang hamba-Ku yang menerangkan satu dosanya kepadamu, tapi mengapa engkau berpaling daripadanya dan sangat marah padanya? Lalu bagaimana keadaan orang-orang mukmin besok, jika mereka itu datang kepadamu dengan dosa yang lebih besar seperti gunung? Kamu adalah utusan-Ku yang Aku utus sebagai rahmat untuk seluruh alam, maka jadilah engkau orang yang berkasih sayang kepada orang-orang beriman dan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa. Maafkanlah kesalahan hamba-Ku, karena Aku telah menerima taubatnya dan mengampuni dosanya"
Mendengar teguran Allah, Rasulullah pun mengutus beberapa orang sahabatnya untuk menemui pemuda yang pernah diusir Rasulullah itu. Akhirnya mereka menemukannya dan merekapun memberikan kabar gembira tentang ampunan Allah kepadanya. Lalu mereka membawa pemuda itu kepada Rasulullah, dan kebetulan saat mereka sampai beliau sedang mengerjakan shalat. Maka merekapun segera bermakmum dibelakangnya. Setelah selesai membaca surat AlFatihah beliaupun membaca surat At-Takasur. Baru saja Beliau sampai ayat "Hatta zurtumul maqabir (sampai kamu masuk ke dalam kubur)," maka pemuda itupun menjerit keras dan jatuh. Ketika orang-orang telah selesai shalat, mereka pun mendapati ternyata pemuda itu telah meninggal dunia. Allah berkenan menerima taubatnya dan memasukkannya ke dalam kelompok hamba Allah yang shaleh.
SERI BENING HATI 1: AL-Malikah, Sang Primadona
Al-Malikah, sang primadona dari Bani Israil, adalah seorang pelacur kelas tinggi. Tarifnya mencapai 100 dinar sekali pakai. Cantik memang, sampai Abid, seorang pemuda dari negeri seberang, tergila-gila padanya. Sayangnya, Abid tak punya uang sebanyak itu, untuk menggaet Al-Malikah.
Oleh karena hati sudah tergila-gila, diperas tenaganya untuk mengumpulkan uang sebanyak itu. Sang primadona itu harus takluk dipelukannya, begitu tekad bulat Abid.
Dengan mengantungi uang 100 dinar, Abid menemui Al-Malikah pujaannya. "Silahkan masuk," kata Al-Malikah manis. Mendengar ajakan pujaannya, Abid pun lalu melangkahkan kakinya ke kamar Al-Malikah. Hari itu keinginannya akan terpenuhi, uang 100 dinar sudah di kantongnya.
Tapi apa yang terjadi, tiba-tiba tubuh Abid jadi gemetar. Peluh dinginnya menetes di sekujur tubuhnya. Ketika pelacur itu memeluknya, Abid justru berusaha melepaskan diri sambil berteriak "Lepaskan aku, dan ambillah uang 100 dinar untukmu," ujar Abid, seraya bangkit dari ranjang pelacur itu
"Mengapa engkau tiba-tiba menjadi begini?" tanya Al-Malikah
"Aku takut kepada Allah, bagaimana aku mempertanggungjawabkan perbuatan maksiatku nanti," ujarnya.
Mendengar jawaban itu, tertegunlah Al-Malikah di ranjangnya. Nalurinya tersentuh oleh lelaki yang duduk di dekatnya. Suatu peristiwa aneh yang tak pernah dialaminya selama ini. Tak terasa air matanya meleleh di pipi. Terbayang sejuta dosa, yang selama ini dilakukannya sebagai pelacur yang hina
"Aku tertarik kepadamu, jadikanlah aku istrimu," kata Al-Malikah tersedu
"Tidak, aku akan meninggalkan tempat ini" jawab Abid
"Jangan kau pergi, kecuali kau berjanji akan mengawiniku"
"Baiklah" ujar Abid singkat, sambil meninggalkan kamar maksiat itu
Begitu Abid meninggalkan kamarnya, pelacur Al-Malikah sudah bertekad akan meninggalkan profesinya selama-lamanya.
Ia merasa menyesal dan ingin bertaubat. Dilangkahkan kakinya mencari Abid, seorang lelaki yang menyadarkan dirinya dari lumuran dosa dan maksiat. Tekadnya sudah bulat, ia harus menikah dengan Abid yang shaleh itu.
Sebaliknya, mendengar Al-Malikah datang ke negerinya untuk mencarinya, Abid menjadi ketakutan, karena takutnya, Abid menjadi jatuh pingsan, dan meninggal dunia. Menangislah Al-Malikah, melihat lelaki pujaannya meninggal sebelum menikah dengannya: "Jika aku tak berhasil menikah dengan Abid, aku ingin dinikahi saudaranya," sumpah Al-Malikah, yang terdorong pleh keinginan untuk menebus dosa-dosanya selama ini.
Seorang Abid memberitahu Al-Malikah bahwa saudara Abid adalah laki-laki yang miskin. Hendaklah ia berpikir matang agar tak menyesal nantinya.
"Walaupun dia orang miskin, aku tetap ingin menikah dengannya, sebagai rasa cintaku pada saudaranya. Kepadanya pula aku berharap dibimbing ke jalan yang diridhai-Nya" tegas Al-Malikah meyakinkan teman Abid tersebut. Akhirnya, Al-Malikah bekas pelacur kelas tinggi yang sudah insyaf itupun menikah dengan saudara Abid, seorang lelaki yang miskin. Allah telah membuka hati wanita itu, dengan taufik dan hidayahNya. Berbahagialah sang primadona itu, karena Allah telah melimpahkan kebahagiaan kepada-Nya, dan memilihnya untuk melahirkan beberapa orang nabi Bani Israel dari rahimnya
Oleh karena hati sudah tergila-gila, diperas tenaganya untuk mengumpulkan uang sebanyak itu. Sang primadona itu harus takluk dipelukannya, begitu tekad bulat Abid.
Dengan mengantungi uang 100 dinar, Abid menemui Al-Malikah pujaannya. "Silahkan masuk," kata Al-Malikah manis. Mendengar ajakan pujaannya, Abid pun lalu melangkahkan kakinya ke kamar Al-Malikah. Hari itu keinginannya akan terpenuhi, uang 100 dinar sudah di kantongnya.
Tapi apa yang terjadi, tiba-tiba tubuh Abid jadi gemetar. Peluh dinginnya menetes di sekujur tubuhnya. Ketika pelacur itu memeluknya, Abid justru berusaha melepaskan diri sambil berteriak "Lepaskan aku, dan ambillah uang 100 dinar untukmu," ujar Abid, seraya bangkit dari ranjang pelacur itu
"Mengapa engkau tiba-tiba menjadi begini?" tanya Al-Malikah
"Aku takut kepada Allah, bagaimana aku mempertanggungjawabkan perbuatan maksiatku nanti," ujarnya.
Mendengar jawaban itu, tertegunlah Al-Malikah di ranjangnya. Nalurinya tersentuh oleh lelaki yang duduk di dekatnya. Suatu peristiwa aneh yang tak pernah dialaminya selama ini. Tak terasa air matanya meleleh di pipi. Terbayang sejuta dosa, yang selama ini dilakukannya sebagai pelacur yang hina
"Aku tertarik kepadamu, jadikanlah aku istrimu," kata Al-Malikah tersedu
"Tidak, aku akan meninggalkan tempat ini" jawab Abid
"Jangan kau pergi, kecuali kau berjanji akan mengawiniku"
"Baiklah" ujar Abid singkat, sambil meninggalkan kamar maksiat itu
Begitu Abid meninggalkan kamarnya, pelacur Al-Malikah sudah bertekad akan meninggalkan profesinya selama-lamanya.
Ia merasa menyesal dan ingin bertaubat. Dilangkahkan kakinya mencari Abid, seorang lelaki yang menyadarkan dirinya dari lumuran dosa dan maksiat. Tekadnya sudah bulat, ia harus menikah dengan Abid yang shaleh itu.
Sebaliknya, mendengar Al-Malikah datang ke negerinya untuk mencarinya, Abid menjadi ketakutan, karena takutnya, Abid menjadi jatuh pingsan, dan meninggal dunia. Menangislah Al-Malikah, melihat lelaki pujaannya meninggal sebelum menikah dengannya: "Jika aku tak berhasil menikah dengan Abid, aku ingin dinikahi saudaranya," sumpah Al-Malikah, yang terdorong pleh keinginan untuk menebus dosa-dosanya selama ini.
Seorang Abid memberitahu Al-Malikah bahwa saudara Abid adalah laki-laki yang miskin. Hendaklah ia berpikir matang agar tak menyesal nantinya.
"Walaupun dia orang miskin, aku tetap ingin menikah dengannya, sebagai rasa cintaku pada saudaranya. Kepadanya pula aku berharap dibimbing ke jalan yang diridhai-Nya" tegas Al-Malikah meyakinkan teman Abid tersebut. Akhirnya, Al-Malikah bekas pelacur kelas tinggi yang sudah insyaf itupun menikah dengan saudara Abid, seorang lelaki yang miskin. Allah telah membuka hati wanita itu, dengan taufik dan hidayahNya. Berbahagialah sang primadona itu, karena Allah telah melimpahkan kebahagiaan kepada-Nya, dan memilihnya untuk melahirkan beberapa orang nabi Bani Israel dari rahimnya
SERI BENING HATI
Assalamu'alaikumWr.Wb.. semoga sampai detik ini kita masih dalam keadaan dan merasakan manisnya iman, Amiin--Baiklah, seperti janji saya bulan lalu, atau minggu lalu—tepatnya beberapa hari yang lalu, tentang penderitaan bathin yang dialami Rinjani (maaf kalau saya menyebutnya sebagai penderitaan karena ketidaktenanganpun saya pikir termasuk dalam sebuah penderitaan, semoga saya tidak salah mengartinya) dan mungkin penderitaan teman-teman Rinjani, saya baru kemarin menemukan buku yang (Insya Allah) sepertinya cocok untuk topik kali ini yang membuka bulan ini dalam blog saya—awal juli, walaupun saya tidak tahu pasti tepatnya penyebab penderitaan Rinjani (lebih karena Rinjani memang tidak mau bercerita dengan pasti) tapi saya yakin bahwa topik inipun setidaknya bisa menenangkan—membuat tenang, membuat damai (jika itu yang diinginkan), dan saya sangat-sangat yakin tidak ada yang sia-sia dalam topik ini, sederhana tapi mengandung makna yang tidak sederhana. Tulisan ini bukan karya saya, tulisan ini adalah ringkasan dari sebuah buku karya seorang Ustadz Saiful Hadi-El Sutha yang mencoba memaparkan KEMAHA-PEMURAHAN Allah SWT terhadap semua hamba-Nya dengan memberi mereka "Kado Terindah" bagi mereka yang mau bersungguh-sungguh untuk menghapus dosa-dosanya.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.. Ghafarallaahu Lana—Semoga Allah mengampuni kita
KADO TERINDAH UNTUK ORANG BERDOSA
Allah menciptakan manusia dengan dibekali dua potensi, yaitu potensi berbuat kebaikan dan potensi berbuat keburukan. Ini berarti manusia bertanggung jawab penuh atas apa yang dikerjakannya, dengan segala konsekwensinya.
Sebenarnya secara fitrah, manusia lebih berpotensi untuk berbuat baik dan taat kepada Allah SWT. Bahkan ketika masih di alam azali, sebelum ia dilahirkan ke muka bumi. Namun karena berbagai faktor dan sebab, perkembangan potensi manusia itu mengalami pasang surut, potensi untuk berbuat baik dan taat itu bisa tetap terpelihara, meskipun gelombang dosa kadang menggoyahkan. Dalam hidup ini, ada orang-orang yang merasa berputus asa dari rahmat dan ampunan Allah SWT karena merasa dirinya sudah terlanjur bergelimang dosa. Tak jarang karena rasa putus asa itu, seseorang lebih memilih untuk menenggelamkan diri dalam berbagai perbuatan dosa dan maksiat, karena menurutnya bertaubatpun percuma. Allah tidak mungkin melimpahkan ampunan kepada dirinya yang mempunyai dosa setinggi gunung dan sedalam lautan. Ini jelas anggapan dan pemikiran yang salah.
Pesimisme terhadap rahmat dan ampunan Allah jelas merupakan sifat yang sangat tercela, sifat itu hanya pantas berada pada diri orang yang sesat dan kafir. Orang yang didalam dirinya masih bersemayam iman kepada Allah SWT, harus senantiasa bersikap optimis untuk mengharapkan ampunanNya. Allah berfirman "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat" (Q.S. Al-Hijr:56). Dalam bukunya "Kado Terindah Untuk Orang Berdosa", mencoba memaparkan bagaimana kemurahan Allah kepada seluruh hamba-Nya.
SETIAP ORANG PASTI PERNAH BERDOSA
Manusia adalah tempat salah dan lupa, itulah petuah para bijak yang sudah sangat akrab di telinga kita. Memang tidak ada seorangpun di dunia ini yang tak pernah melakukannya, namun hanya orang-orang yang sanggup belajar dari dosa dan kesalahan itulah yang akhirnya dapat menuai kebahagiaan.
BAHAYA DOSA MAKSIAT
Perbuatan dosa dan maksiat adalah sumber petaka dan bencana, jelas sangat membahayakan eksistensi manusia sebagai makhluk yang mulia karena banyak sekali bahaya dan kerugian yang ditimbulkannya. Diantaranya adalah:
1. Menjadi penghalang untuk memperoleh ilmu pengetahuan
Orang yang banyak melakukan perbuatan dosa dan maksiat, maka ia akan sulit untuk menerima ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang ia terima akan sulit melekat di dalam hati dan pikiran. Sebab ilmu adalah cahaya (nur) yang diletakkan oleh Allah SWT ke dalam hati manusia, sementara dosa dan kemaksiatan adalah mendung gelap yang akan menutupi cahaya.
2. Menjadi terhalangnya ketaatan kepada Allah SWT
Dosa dan maksiat ibarat tali yang mengikat, sekali seorang melakukannya maka ia akan menghalangi dan mengikatnya dari melakukan ketaatan kepada Allah SWT
3. Menyebabkan orang menjadi hina
Orang yang melakukan perbuatan dosa atau maksiat, secara sadar atau tidak, telah menjatuhkan dirinya dalam kehinaan; hina dalam pandangan manusia, terlebih lagi di hadapan Allah SWT
4. Hilangnya rasa malu
Rasa malu merupakan unsur kehidupan bagi hati. Ia juga merupakan asal dari segala kebaikan. Oleh karena itu tak berlebihan jika Rasulullah menyatakan bahwa rasa malu adalah sebagian dari iman. Jika rasa malu itu telah hilang dari seseorang, maka akan hilang pula seluruh kebaikannya. Orang yang tidak lagi mempunyai rasa malu maka ia akan melakukan apa saja sekehendaknya, tak peduli yang dilakukannya sesuatu yang buruk dan nista
6. Hati menjadi keras
7. Menghilangkan berkah
8. Membuat hati menjadi sempit
9. Menyebabkan turunnya siksa di dunia
10. Mendapat laknat dan siksa Allah di akhirat
PINTU AMPUNAN SELALU TERBUKA
"Sesungguhnya Allah menyukai orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri" (Q.S. Al-Baqarah: 222)
Begitulah, dengan tegas Allah menyatakan bahwa Ia akan memberikan ampunan-Nya kepada siapa saja yang dengan tulus mau bertaubat dan kembali kepada-Nya, tak peduli seberapa banyaknya dosa yang telah dilakukan manusia.
TAUBATMU ITULAH 'PENOLONGMU'
"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengat taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam syurga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan Dia; sedang cahaya mereka memancar dihadapan dan disebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: Yaa Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha kuasa atas segala sesuatu." (Q.S. At-Tahrim: 8)
1. Ciri-ciri orang yang bertaubat
Diantara ciri-ciri tersebut adalah:
• Jika orang yang menyatakan bertaubat itu lebih baik (ucapan, tingkah laku/perbuatan) dibandingkan sebelum menyatakan taubat
• Ia selalu diliputi perasaan takut untuk melakukan perbuatan dosa
• Hatinya senantiasa diliputi rasa penyesalan yang mendalam dan rasa takut terhadap siksa Allah, baik dalam kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat
• Hatinya mengalami sesuatu yang khusus dialami oleh orang yang bertaubat, misalnya keluhan hati dan tangisan sejati di hadapan Allah SWT
2. Syarat-Syarat Taubat
Diantara persyaratannya adalah:
• Adanya penyesalan karena telah melakukan dosa
• Adanya upaya nyata untuk melepaskan diri dari perbuatan dosa, misalnya dengan menghindarkan diri dari segala hal yang dapat menyeretnya kembali kepada perbuatan dosa
• Adanya keinginan kuat untuk tidak mengulangi perbuatan dosa pada kesempatan yang lain. Bohong jika ada yang mengaku telah bertaubat, namun ia masih juga melakukan kesalahan yang sama
• Mengembalikan hak-hak orang lain yang telah dirampasnya, sebagai bentuk pertaubatan, ataupun dengan cara meminta kerelaan pihak yang pernah dirampas haknya
• Adanya perubahan yang nyata dalam ucapan dan perbuatan seseorang yang menyatakan bertaubat, dari yang buruk menuju kepada yang baik, sesuai dengan ketentuan Allah dan RasulNya.
3. Hal-hal yang dapat mendorong taubat
• Niat yang murni untuk Allah semata
• Adanya upaya (usaha) keras dari orang yang bertaubat melakukan amal-amal saleh dengan sekuat tenaga, dan berketetapan hati untuk selalu di jalan kebaikan.
• Menyadari tentang buruk dan bahayanya perbuatan dosa untuk kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.
• Menjauhi tempat yang penuh dengan maksiat, agar tidak terpengaruh untuk kembali melakukan perbuatan dosa dan maksiat
• Menghindarkan diri dan memusnahkan segala hal (sarana) yang bisa menyebabkan diri terdorong kembali untuk melakukan dosa dan maksiat
• Mengupayakan diri bergabung dengan orang-orang saleh yang gemar berbuat kebajikan.
• Senantiasa membaca ayat-ayat Al-Qur'an maupun hadis Nabi yang berisi ancaman terhadap orang-orang yang berdosa
• Senantiasa mengingat bahwa siksa Allah itu bisa datang kapan saja
• Senantiasa berzikir (mengingat) kepada Allah setiap saat
4. Manfaat Taubat
Segala sesuatu yang disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya pasti ada hikmah dan manfaatnya, begitupun halnya dengan perintah taubat. Ada banyak manfaat taubat yang dinyatakan baik secara implisit maupun eksplisit oleh Allah dan Rasulullah. Diantara manfaat-manfaat taubat adalah:
• Taubat dapat menghapuskan segala dosa
• Taubat dapat mengganti keburukan menjadi kebaikan
• Taubat dapat mensucikan hati
• Taubat menjadikan hidup menjadi tenang dan damai
• Taubat dapat mendatangkan banyak rezeki dan kekuatan
• Taubat menjadi sebab keberuntungan di dunia dan akhirat
5. Etika dan tata cara bertaubat
"Bagaimana aku harus bertaubat?" pertanyaan ini mungkin akan mengusik hati orang-orang yang dalam hati kecilnya punya keinginan untuk bertaubat dan memperbaiki kesalahan. Seorang pendosa "kelas kakap" sekalipun, dalam hati kecilnya pasti mengakui bahwa apa yang dilakukannya adalah salah dan bertentangan dengan hti nurani, namun setan memang pandai membuat tipu daya, sehingga keinginan mulia untuk bertaubat itupun akan segera tertutup oleh bujuk rayu setan yang menawarkan kesenangan duniawi.
Langkah Pertama: yang harus dilakukan oleh orang yang ingin bertaubat adalah berusaha "menanggalkan" segala dosa, dengan cara menghadirkan niat dan keinginan kuat untuk tidak mengulangi lagi perbuatan-perbuatan dosa pada masa yang akan datang dan menyesali segala dosa yang terlanjur dilakukan.
Langkah Kedua: Membebaskan diri dari segala sesuatu ataupun sarana yang dapat mendorong kepada perbuatan dosa.
Langkah Ketiga: Berusaha membiasakan diri mengambil air wudhu dan menyempurnakannya, lalu mengerjakan shalat seraya memohon ampun kepada Allah.
Langkah Selanjutnya: banyak-banyak melakukan istigfar, zikir kepada Allah setiap saat dan setiap kondisi, serta berusaha keras untuk melakukan berbagai amal baik. Dan sebagai langkah terakhir yaitu senantiasa mempraktekkan do'a-do'a taubat yang diajarkan oleh Allah yang dipraktekkan oleh Rasul-nya, diantaranya:
a. Do'a Nabi Adam dan Siti Hawa
"Robbana Zholamna Anfusana Wa illam Tagfirlana wa tarhamna Lanakunanna minal khosirin--Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi" (Q.S. Al-A'raf: 23)
b. Do'a Nabi Yunus
"Laa ilaha illaa anta Subhaanaka inni kuntu minazzholimin--Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim" (Q.S. Al-Anbiya: 87)
c. Do'a Nabi Ibrahim
"Robbanagfirli waliwalidayya walilmu'minina yauma yaqumulhisab—Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan ibu bapakku dan sekalian orang-orang mu'min pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)" (Q.S. Ibrahim: 41)
d. Doa Nabi Muhammad dan Kaum Mukminin
'Robbanagfirlana dzunubana wa isrofana fi amrina wa tsabbit aqdaamana wansurna 'alalqaumil kaafiriin—Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir" (Q.S. Ali-Imran: 147)
e. Doa Nabi Musa
"Robbi innii zolamtu nafsi fagfirlii—Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku" (Q.S. Al-Qasas: 16)
6. Cara menyikapi dosa
• Tidak menganggap remeh suatu dosa, meskipun ia hanya dosa kecil
• Tidak menyiar-nyiarkan dosa yang terlanjur dilakukan kepada orang lain, meskipun dosa itu terjadi pada masa lalu
• Tidak menunda-nunda taubat atas dosa
• Tidak meneruskan perbuatan dosa
• Tidak berputus asa karena dosa
HAL-HAL YANG DAPAT MENGHAPUS DOSA
Allah memang Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada seluruh hamba-Nya. Ia selalu mencurahkan kemurahan-Nya kepada siapa saja yang tidak pernah putus asa dari mengharapkan rahmat-Nya. Demikian pula halnya terhadap orang-orang yang terlanjur berbuat dosa dalam hidupnya, Allah berkenan menjadikan taubat sebagai sarana untuk menebus dosa. Diantara hal-hal yang dapat menghapus dosa adalah:
• Menyempurnakan wudhu dan rajin beribadah/pergi ke masjid
• Puasa sunah pada hari 'Arafah (9 Zulhijjah) dan 'Asyura (10 Muharram)
• Melakukan ibadah pada bulan Ramadhan
• Melaksanakan haji yang mabrur bagi yang mampu
• Membantu (memberikan kemudahan) kepada orang yang sedang ditimpa kesulitan
• Mengikuti perbuatan buruk yang terlanjur dilakukan dengan kebaikan
• Bersabar saat menghadapi bala' (ujian hidup)
• Memelihara shalat lima waktu, shalat jum'at, dan puasa Ramadhan
• Banyak berdo'a dan berzikir
• Memperbanyak sujud
• Rajin melakukan Qiyam al-lail
• Jihad Fii Sabilillah
• Banyak bershadaqah
• Menghadiri majlis zikir dengan niat mendekatkan diri pada Allah
Demikian sedikit saja dari buku seri bening hati yang saya ringkas, jika menginginkan kelengkapannya Insya Allah bukunya sampai saat ini masih ada pada saya
Ala Kulli Haal, semoga kita bukan termasuk orang yang merugi, dan kelanjutan dari topik ini akan disajikan kisah-kisah orang yang meraih Husnul Khatimah Karena Taubat. Akan saya sajikan dalam beberapa episode agar tidak menjadi panjang tulisan ini.
MEMAHAMI HAKIKAT HIDUP, TAK MESTI SELALU LEWAT PETUAH DAN NASIHAT. MEMAHAMI MAKNA HIDUP, TAK SELALU MELALUI HAMBURAN KATA, PELAJARAN HIDUP BISA DIGALI DARI SEBUAH KISAH DAN CERITA.
YA………… KISAH DAN REALITA DI SEKITAR KITA,BAHKAN JUGA KISAH-KISAH ORANG SEBELUM KITA ADALAH MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MERAIH MAKNA.
NB:
Semoga Rinjani dan kawan-kawan bisa menemukan makna dan selalu percaya
Bismillaahirrahmaanirrahiim.. Ghafarallaahu Lana—Semoga Allah mengampuni kita
KADO TERINDAH UNTUK ORANG BERDOSA
Allah menciptakan manusia dengan dibekali dua potensi, yaitu potensi berbuat kebaikan dan potensi berbuat keburukan. Ini berarti manusia bertanggung jawab penuh atas apa yang dikerjakannya, dengan segala konsekwensinya.
Sebenarnya secara fitrah, manusia lebih berpotensi untuk berbuat baik dan taat kepada Allah SWT. Bahkan ketika masih di alam azali, sebelum ia dilahirkan ke muka bumi. Namun karena berbagai faktor dan sebab, perkembangan potensi manusia itu mengalami pasang surut, potensi untuk berbuat baik dan taat itu bisa tetap terpelihara, meskipun gelombang dosa kadang menggoyahkan. Dalam hidup ini, ada orang-orang yang merasa berputus asa dari rahmat dan ampunan Allah SWT karena merasa dirinya sudah terlanjur bergelimang dosa. Tak jarang karena rasa putus asa itu, seseorang lebih memilih untuk menenggelamkan diri dalam berbagai perbuatan dosa dan maksiat, karena menurutnya bertaubatpun percuma. Allah tidak mungkin melimpahkan ampunan kepada dirinya yang mempunyai dosa setinggi gunung dan sedalam lautan. Ini jelas anggapan dan pemikiran yang salah.
Pesimisme terhadap rahmat dan ampunan Allah jelas merupakan sifat yang sangat tercela, sifat itu hanya pantas berada pada diri orang yang sesat dan kafir. Orang yang didalam dirinya masih bersemayam iman kepada Allah SWT, harus senantiasa bersikap optimis untuk mengharapkan ampunanNya. Allah berfirman "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat" (Q.S. Al-Hijr:56). Dalam bukunya "Kado Terindah Untuk Orang Berdosa", mencoba memaparkan bagaimana kemurahan Allah kepada seluruh hamba-Nya.
SETIAP ORANG PASTI PERNAH BERDOSA
Manusia adalah tempat salah dan lupa, itulah petuah para bijak yang sudah sangat akrab di telinga kita. Memang tidak ada seorangpun di dunia ini yang tak pernah melakukannya, namun hanya orang-orang yang sanggup belajar dari dosa dan kesalahan itulah yang akhirnya dapat menuai kebahagiaan.
BAHAYA DOSA MAKSIAT
Perbuatan dosa dan maksiat adalah sumber petaka dan bencana, jelas sangat membahayakan eksistensi manusia sebagai makhluk yang mulia karena banyak sekali bahaya dan kerugian yang ditimbulkannya. Diantaranya adalah:
1. Menjadi penghalang untuk memperoleh ilmu pengetahuan
Orang yang banyak melakukan perbuatan dosa dan maksiat, maka ia akan sulit untuk menerima ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang ia terima akan sulit melekat di dalam hati dan pikiran. Sebab ilmu adalah cahaya (nur) yang diletakkan oleh Allah SWT ke dalam hati manusia, sementara dosa dan kemaksiatan adalah mendung gelap yang akan menutupi cahaya.
2. Menjadi terhalangnya ketaatan kepada Allah SWT
Dosa dan maksiat ibarat tali yang mengikat, sekali seorang melakukannya maka ia akan menghalangi dan mengikatnya dari melakukan ketaatan kepada Allah SWT
3. Menyebabkan orang menjadi hina
Orang yang melakukan perbuatan dosa atau maksiat, secara sadar atau tidak, telah menjatuhkan dirinya dalam kehinaan; hina dalam pandangan manusia, terlebih lagi di hadapan Allah SWT
4. Hilangnya rasa malu
Rasa malu merupakan unsur kehidupan bagi hati. Ia juga merupakan asal dari segala kebaikan. Oleh karena itu tak berlebihan jika Rasulullah menyatakan bahwa rasa malu adalah sebagian dari iman. Jika rasa malu itu telah hilang dari seseorang, maka akan hilang pula seluruh kebaikannya. Orang yang tidak lagi mempunyai rasa malu maka ia akan melakukan apa saja sekehendaknya, tak peduli yang dilakukannya sesuatu yang buruk dan nista
6. Hati menjadi keras
7. Menghilangkan berkah
8. Membuat hati menjadi sempit
9. Menyebabkan turunnya siksa di dunia
10. Mendapat laknat dan siksa Allah di akhirat
PINTU AMPUNAN SELALU TERBUKA
"Sesungguhnya Allah menyukai orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri" (Q.S. Al-Baqarah: 222)
Begitulah, dengan tegas Allah menyatakan bahwa Ia akan memberikan ampunan-Nya kepada siapa saja yang dengan tulus mau bertaubat dan kembali kepada-Nya, tak peduli seberapa banyaknya dosa yang telah dilakukan manusia.
TAUBATMU ITULAH 'PENOLONGMU'
"Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengat taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam syurga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan Dia; sedang cahaya mereka memancar dihadapan dan disebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: Yaa Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha kuasa atas segala sesuatu." (Q.S. At-Tahrim: 8)
1. Ciri-ciri orang yang bertaubat
Diantara ciri-ciri tersebut adalah:
• Jika orang yang menyatakan bertaubat itu lebih baik (ucapan, tingkah laku/perbuatan) dibandingkan sebelum menyatakan taubat
• Ia selalu diliputi perasaan takut untuk melakukan perbuatan dosa
• Hatinya senantiasa diliputi rasa penyesalan yang mendalam dan rasa takut terhadap siksa Allah, baik dalam kehidupan dunia maupun kehidupan akhirat
• Hatinya mengalami sesuatu yang khusus dialami oleh orang yang bertaubat, misalnya keluhan hati dan tangisan sejati di hadapan Allah SWT
2. Syarat-Syarat Taubat
Diantara persyaratannya adalah:
• Adanya penyesalan karena telah melakukan dosa
• Adanya upaya nyata untuk melepaskan diri dari perbuatan dosa, misalnya dengan menghindarkan diri dari segala hal yang dapat menyeretnya kembali kepada perbuatan dosa
• Adanya keinginan kuat untuk tidak mengulangi perbuatan dosa pada kesempatan yang lain. Bohong jika ada yang mengaku telah bertaubat, namun ia masih juga melakukan kesalahan yang sama
• Mengembalikan hak-hak orang lain yang telah dirampasnya, sebagai bentuk pertaubatan, ataupun dengan cara meminta kerelaan pihak yang pernah dirampas haknya
• Adanya perubahan yang nyata dalam ucapan dan perbuatan seseorang yang menyatakan bertaubat, dari yang buruk menuju kepada yang baik, sesuai dengan ketentuan Allah dan RasulNya.
3. Hal-hal yang dapat mendorong taubat
• Niat yang murni untuk Allah semata
• Adanya upaya (usaha) keras dari orang yang bertaubat melakukan amal-amal saleh dengan sekuat tenaga, dan berketetapan hati untuk selalu di jalan kebaikan.
• Menyadari tentang buruk dan bahayanya perbuatan dosa untuk kehidupan dunia dan kehidupan akhirat.
• Menjauhi tempat yang penuh dengan maksiat, agar tidak terpengaruh untuk kembali melakukan perbuatan dosa dan maksiat
• Menghindarkan diri dan memusnahkan segala hal (sarana) yang bisa menyebabkan diri terdorong kembali untuk melakukan dosa dan maksiat
• Mengupayakan diri bergabung dengan orang-orang saleh yang gemar berbuat kebajikan.
• Senantiasa membaca ayat-ayat Al-Qur'an maupun hadis Nabi yang berisi ancaman terhadap orang-orang yang berdosa
• Senantiasa mengingat bahwa siksa Allah itu bisa datang kapan saja
• Senantiasa berzikir (mengingat) kepada Allah setiap saat
4. Manfaat Taubat
Segala sesuatu yang disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya pasti ada hikmah dan manfaatnya, begitupun halnya dengan perintah taubat. Ada banyak manfaat taubat yang dinyatakan baik secara implisit maupun eksplisit oleh Allah dan Rasulullah. Diantara manfaat-manfaat taubat adalah:
• Taubat dapat menghapuskan segala dosa
• Taubat dapat mengganti keburukan menjadi kebaikan
• Taubat dapat mensucikan hati
• Taubat menjadikan hidup menjadi tenang dan damai
• Taubat dapat mendatangkan banyak rezeki dan kekuatan
• Taubat menjadi sebab keberuntungan di dunia dan akhirat
5. Etika dan tata cara bertaubat
"Bagaimana aku harus bertaubat?" pertanyaan ini mungkin akan mengusik hati orang-orang yang dalam hati kecilnya punya keinginan untuk bertaubat dan memperbaiki kesalahan. Seorang pendosa "kelas kakap" sekalipun, dalam hati kecilnya pasti mengakui bahwa apa yang dilakukannya adalah salah dan bertentangan dengan hti nurani, namun setan memang pandai membuat tipu daya, sehingga keinginan mulia untuk bertaubat itupun akan segera tertutup oleh bujuk rayu setan yang menawarkan kesenangan duniawi.
Langkah Pertama: yang harus dilakukan oleh orang yang ingin bertaubat adalah berusaha "menanggalkan" segala dosa, dengan cara menghadirkan niat dan keinginan kuat untuk tidak mengulangi lagi perbuatan-perbuatan dosa pada masa yang akan datang dan menyesali segala dosa yang terlanjur dilakukan.
Langkah Kedua: Membebaskan diri dari segala sesuatu ataupun sarana yang dapat mendorong kepada perbuatan dosa.
Langkah Ketiga: Berusaha membiasakan diri mengambil air wudhu dan menyempurnakannya, lalu mengerjakan shalat seraya memohon ampun kepada Allah.
Langkah Selanjutnya: banyak-banyak melakukan istigfar, zikir kepada Allah setiap saat dan setiap kondisi, serta berusaha keras untuk melakukan berbagai amal baik. Dan sebagai langkah terakhir yaitu senantiasa mempraktekkan do'a-do'a taubat yang diajarkan oleh Allah yang dipraktekkan oleh Rasul-nya, diantaranya:
a. Do'a Nabi Adam dan Siti Hawa
"Robbana Zholamna Anfusana Wa illam Tagfirlana wa tarhamna Lanakunanna minal khosirin--Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi" (Q.S. Al-A'raf: 23)
b. Do'a Nabi Yunus
"Laa ilaha illaa anta Subhaanaka inni kuntu minazzholimin--Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Maha suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim" (Q.S. Al-Anbiya: 87)
c. Do'a Nabi Ibrahim
"Robbanagfirli waliwalidayya walilmu'minina yauma yaqumulhisab—Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan ibu bapakku dan sekalian orang-orang mu'min pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)" (Q.S. Ibrahim: 41)
d. Doa Nabi Muhammad dan Kaum Mukminin
'Robbanagfirlana dzunubana wa isrofana fi amrina wa tsabbit aqdaamana wansurna 'alalqaumil kaafiriin—Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan-tindakan kami yang berlebih-lebihan dalam urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap kaum yang kafir" (Q.S. Ali-Imran: 147)
e. Doa Nabi Musa
"Robbi innii zolamtu nafsi fagfirlii—Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menganiaya diriku sendiri karena itu ampunilah aku" (Q.S. Al-Qasas: 16)
6. Cara menyikapi dosa
• Tidak menganggap remeh suatu dosa, meskipun ia hanya dosa kecil
• Tidak menyiar-nyiarkan dosa yang terlanjur dilakukan kepada orang lain, meskipun dosa itu terjadi pada masa lalu
• Tidak menunda-nunda taubat atas dosa
• Tidak meneruskan perbuatan dosa
• Tidak berputus asa karena dosa
HAL-HAL YANG DAPAT MENGHAPUS DOSA
Allah memang Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepada seluruh hamba-Nya. Ia selalu mencurahkan kemurahan-Nya kepada siapa saja yang tidak pernah putus asa dari mengharapkan rahmat-Nya. Demikian pula halnya terhadap orang-orang yang terlanjur berbuat dosa dalam hidupnya, Allah berkenan menjadikan taubat sebagai sarana untuk menebus dosa. Diantara hal-hal yang dapat menghapus dosa adalah:
• Menyempurnakan wudhu dan rajin beribadah/pergi ke masjid
• Puasa sunah pada hari 'Arafah (9 Zulhijjah) dan 'Asyura (10 Muharram)
• Melakukan ibadah pada bulan Ramadhan
• Melaksanakan haji yang mabrur bagi yang mampu
• Membantu (memberikan kemudahan) kepada orang yang sedang ditimpa kesulitan
• Mengikuti perbuatan buruk yang terlanjur dilakukan dengan kebaikan
• Bersabar saat menghadapi bala' (ujian hidup)
• Memelihara shalat lima waktu, shalat jum'at, dan puasa Ramadhan
• Banyak berdo'a dan berzikir
• Memperbanyak sujud
• Rajin melakukan Qiyam al-lail
• Jihad Fii Sabilillah
• Banyak bershadaqah
• Menghadiri majlis zikir dengan niat mendekatkan diri pada Allah
Demikian sedikit saja dari buku seri bening hati yang saya ringkas, jika menginginkan kelengkapannya Insya Allah bukunya sampai saat ini masih ada pada saya
Ala Kulli Haal, semoga kita bukan termasuk orang yang merugi, dan kelanjutan dari topik ini akan disajikan kisah-kisah orang yang meraih Husnul Khatimah Karena Taubat. Akan saya sajikan dalam beberapa episode agar tidak menjadi panjang tulisan ini.
MEMAHAMI HAKIKAT HIDUP, TAK MESTI SELALU LEWAT PETUAH DAN NASIHAT. MEMAHAMI MAKNA HIDUP, TAK SELALU MELALUI HAMBURAN KATA, PELAJARAN HIDUP BISA DIGALI DARI SEBUAH KISAH DAN CERITA.
YA………… KISAH DAN REALITA DI SEKITAR KITA,BAHKAN JUGA KISAH-KISAH ORANG SEBELUM KITA ADALAH MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MERAIH MAKNA.
NB:
Semoga Rinjani dan kawan-kawan bisa menemukan makna dan selalu percaya
Langganan:
Postingan (Atom)
SUGENG RAWUH...