Sabtu, 17 Juli 2010

RENUNGAN SUCI: BERPIKIR DAN BERSYUKUR

Bismillah Walhamdulillah..
Tak henti-hentinya terlafazkan ungkapan syukur kami kepadaMu Ya Allah.. atas segala kasih yang Engkau beri, seburuk apapun kami.. juga tak pernah lupa salam pada kanjeng Nabi kami, kekasih Allah, yang telah mengajarkan banyak pelajaran pada kami dalam segala hal, pun ibrah dari tiap musibah dalam hidup kami.
Alhamdulillah wa bi idznillah hari ini satu nikmat lagi yang Allah beri untukku, hari ini telah tersempurnakan umurku dan sejujurnya aku malu, sungguh malu pada Allah, begitu banyak kasih yang telah Ia limpahkan padaku seburuk apapun aku.. dan yang tak terkira adalah bahwa aku saat ini disini disisi orang yang sangat aku cintai dalam hidupku, wanita yang sangat cantik secantik hatinya, ibuku yang padaku sayangnya tak terbilang, Alhamdulillah.
... Dalam kegelapan yang pekat aku berdiam, berpikir, bertanya.. Allah tidak pernah bosan melimpahkan kasihnya pada kita? Atau sesekali waktu..., Allah memberikan ujian seberat ini? Dan pada akhirnya sampai juga pada pertanyaan yang beda, apa semua orang diberikan nikmat dan ujian yang sama? Ah, apapun itu harus tetap disyukuri, kalaupun Allah memberi satu atau beberapa ujian, itu harusnya kuyakini sebagai refleksi cintaNya padaku.
... Kembali pada masa yang telah berlalu, yang akhirnya pada hari ini telah ku tertawakan masa itu, hehe.. ada-ada aja aku ini, enyahlah gelisah dan jangan sesali masa lalu! Satu kata jitu untukku “AKU TELAH SEMBUH”. Sungguh, mulai saat ini aku terlahir kembali sebagai manusia baru dengan pikir dan semangat baru, Insya Allah. Teringat satu sms dari seorang sahabat yang mengatakan bahwa “Tiap helai daun yang jatuh sudah tercatat sebagai takdir-Nya. Semua yang Allah beri adalah yang terbaik, meski yang terbaik tak selalu indah di mata manusia, sebab Ia memberi apa yang kita butuhkan lebih dari apa yang kita inginkan, karenanya menjalani hidup, kita akan menjadi kuat jika kita bersandar pada yang maha kuat, Allah!”
Malu sekali aku, malu sekali aku pada Tuhanku. Dan lagi-lagi sms terkirim di nomorku “Hidup bukan untuk hidup, tapi hidup untuk yang maha hidup. Hidup bukan untuk mati, tapi mati itulah untuk hidup, mati bukan akhir tapi awal dari kehidupan yang sebenarnya, Jangan cari mati tapi rindukanlah mati, jangan takut mati karena mati merupakan pintu untuk bertemu dengan Allah”. Subhana Rabbi.. banyak sekali yang sayang padaku, banyak sekali yang ikhlas mengingatkan ke-lupa-anku.. Terima kasih ya Allah..
Hingga tiba pada sebuah do’a: Yaa Rabb.. Berkahilah hidup kami, jadikan kami sebagai hambaMu yang pandai bersyukur dan janganlah Engkau jadikan kami sebagai hambaMu yang kufur.. Allahumma Amin.

Rempung Lombok Timur, 17 Juli 2010
With Love--

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

SUGENG RAWUH...